July 20, 2009

TEORI UNTUK SUKSES ITU GAMPANG, YANG PENTING “ACTIOAN”NYA

Oleh Harmen Batubara.
Kenapa keberhasilan terlihat begitu mudah menghampiri orang lain, tetapi tidak pada diri kita? Kenapa orang lain tampak begitu gampang mendapat apapun yang diinginkannya, sementara di lain pihak banyak yang tidak mendapatkan apa-apa. Padahal sudah berusaha keras, melakukan banyak hal atau kalau kata populernya, sudah jungkir balik ke sana kemari namun yang didapat hanya secuil. Tidak sepadan. Mengapa manusia sering hilang akal atau tidak memakai akal sehatnya? Sesuai dengan fakta, manusia itu cenderung untuk melakukan sesuatu yang disenanginya, termasuk tidak melakukan apa-apa sama sekali. Padahal semestinya,manusia itu harus melakukan apa apa yang memang seharusnya dia lakukan. Sukur kalau yang dia senangi itu termasuk bagian dari yang harus dia kerjakan. Tapi sering terjadi justeru serba tidak tahu dan bahkan tidak merasa perlu untuk tahu harus berbuat apa. Itulah sebenarnya yang harus dengan arif dipertanyakan. Kita harus dengan jujur mempertanyakan kualitas diri kita sendiri. Mengapa kita tidak tahu dan bahkan tidak berbuat apa-apa.
Oleh para psikolog, penyebab utamanya adalah karena kita tidak mampu mendefenisikan Tujuan kita secara detail. Ketidak mampuan kita mendefenisikan tujuan secara detail inilah yang telah membuang dan mematikan peran akal sehat itu. Itulah sesungguhnya kunci persoalan kita. Kenapa kita tidak dan terkadang tidak mau atau tidak mampu mendefinisikannya secara realistis dan detail ? Jawaban mudahnya adalah ; kita memang tidak mau atau belum mau. Karena dengan mendefenisikan tujuan tersebut, akan membuat kita hidup terikat, hidup bertanggung jawab. Padahal secara mendasar, semua orang cenderung berbuat sesuatu tanpa harus terikat dan kalau bisa tidak harus menjadi beban apalagi harus mempertanggung jawabkan setiap langkah yang kita lakukan. Apa benar itu karena takdir? Apa mungkin mereka lebih beruntung dari yang lainnya? Kalau kajiannya kea rah sana, jawabnya pasti benar. Takdirnya memang demikian. Tapi apakah takdir itu, tidak bias disiasati? Jelas bias. Anda bisa menjadikan diri anda jadi apapun, tapi dengan sarat tahu caranya, punya kemampuan, dan ada izin dari Tuhan....
Para pebisnis atau praktisi bisnis seperti Robert Kiyosaki melihat upaya mendapatkan penghasilan atau malah membuat usaha yang mampu menghasilkan uang yang baik sebenarnya tidaklah susah. Berbuat sesuatu untuk memperoleh penghasilan yang layak atau banyak sebetulnya tidaklah sulit. Ibarat menanam pohon, kalau ada lahan, ada bibit dan ada pupuk maka prosesnya pastilah pertumbuhan. Kalau lahan sudah diolah, dikondisikan serta diberi gulma atau pupuk dan kemudian ditanam diatasnya bibit yang baik maka yang terjadi adalah pertumbuhan yang wajar. Ini adalah proses alam dan ini adalah hukum Tuhan.
Kalau meunrut Joko, tentang orang-orang yang berhasil, menurut pengamatannya, mereka memang beda, dan dalam banyak hal memiliki beberapa persamaan:
Pertama, mencintai apa yang mereka lakukan. Orang-orang sukses biasanya berhasil karena mereka bekerja pada bidang yang dicintainya. Karena senang dengan yang dilakukannya, mereka akan menjalaninya dengan riang gembira. Tanpa ada paksaan. Mereka tahan banting dan tidak pernah merasa puas. Mereka malah tidak pernah melihat sisi lainnya, termasuk dari sisi bisnisnya sekalipun. Tetapi kemudian jalan seperti dibukakan. Apa saja yang mereka sentuh, membuat orang lain tergila-gila. Dan anda tahu, bagi orang yang senang dan memang punya uang, maka harga bukanlah sesuatu yang jadi halangan. Mereka mau membayar berapapun. Ingat ketika Christianto Rhonaldo yang mau membayar nomor plat Mobil CR-7 seharga 2,8 milyar rupiah? Harga tidak pernah jadi masalah. Carilah pekerjaan yang anda senangi. Jangan bekerja hanya karena anda memerlukan uang.

Mempunyai Sasaran Yang Jelas. Jangan berbuat sesuatu tanpa perencanaan. Kalau anda hanya sekedar melakukan sesuatu, dan kemudian berubah ubah sesuatu keadaan. Maka percayalah. Anda tidak akan pernah berhasil. Anda tidak pernah sampai tujuan. Orang-orang sukses selalu berorientasi pada sasaran atau tujuan yang jelas. Mereka tahu mengapa harus melakukan sesuatu. Dan memfokuskan segala upaya dan usahanya untuk mencapai sasaran atau tujuan itu. Lakukan Evaluasi. Ketahui dimana posisi anda sekarang dan kemana akan melangkah, dan tahu bagaimana cara mencapainya. Setelah itu ya lakukan dengan sebaik-baiknya.

Carilah Mentor, minta agar mereka mau berbagai atau jadilah dari bagian mereka. Berkumpullah dengan orang-orang sukses, gabunglah di lingkungan orang-orang yang berhasil. Ingat pepatah lama, kalau anda bersahabat dengan ulama, maka anda juga bakal dianggap ajengan. Tetapi kalau anda bergabung dengan para pencuri, maka anda pasti disangka pencopet. Berkumpullah di lingkungan yang sehat dan sesuai, kumpulan yang bisa mendorong anda mencapai apa yang anda inginkan.

Percaya diri dan jangan jadi peragu. Orang-orang sukses memiliki kepercayaan diri. Tanpa ragu, karena mereka memang tahu, mereka akan mengatakan kepada orang di sekelilingnya mengenai tujuan-tujuannya. Mereka mengatakan apa saja yang akan mereka lakukan dan hasilkan. Andapun harus yakin. Kalau anda merasa bisa, maka andapun pasti bisa. Tetapi sebaliknya, kalau merasa tidak akan bisa, maka percayalah anda tidak akan pernah bisa. Karena itu Jangan ragu, percayalah pada diri anda. Anda harus yakin, dan anda pasti bisa!

Bekerja Cerdas. Keberhasilan, kesuksesan atau apapun namanya adalah sebuah proses. Proses yang tak datang hanya dengan sekali ucap “simsalabim” maka berubahlah segalanya. Sukses adalah buah dari komitmen, kerja cerdas, proses dan kerja cerdas secara terus menerus untuk mencapai sebuah tujuan. Lihatlah sesuatu tak kala dalam proses. Lihatlah bagaimana pandai besi dalam membuat sebuah parang. Besi itu perlu di kondisikan, dipanaskan, dan dalam kondisi seperti itulah, proses pembuatan parang dilakukan. Keberhasilan juga demikian. Sukses memerlukan kondisi, yang merupakan hasil perencanaan, kerja cerdas, dan proses tiada ahir. Yang mampu mengoptimalkan segala sesuatunya, nah kalau sudah optimal maka di sanalah terwujud keberhasilan itu.

Pada awal tulisan kita bisa kehilangan akal sehat karena tidak mau dan tidak mampu mendefinisikan hidup kita secara sungguh-sungguh. Tidak adanya defenisi yang spesifik dan jelas tentang cita-cita atau tujuan hidup kita maka sebenarnya kita juga tidak lebih dari seorang “ zombie”, mahluk yang hanya bisa melangkah ke depan dan tak punya tujuan; apa yang ada ya ambil saja.Jangan pernah jadi Zombie, bangun, berdiri, bergerak, lelah dan kembali tidur; begitu seterusnya sampai kemudian mereka mati dengan kematian yang sebenarnya. Apakah Anda Mau Jadi Zombie.Action donk.

No comments: